Seni dan Gaya
Penulisan Kaligrafi
Penulisan
Kaligrafi merupakan salah satu bentuk
keindahan Al-Quran yang disebut juga seni menulis indah. Kaligrafi diciptakan
dan dikembangkan oleh kaum muslimin sejak kedatangan Islam. Dibandingkang seni
islam yang lain kaligrafi memperoleh kedudukan yang paling tinggi dan merupakan
ekspresi semangat Islam yang sangat khas. Oleh karena itu kaligrafi sering
disebut sebagai “seninya seni Islam” (the art of Islamic).
Meski dalam
perkembangannya muncul ratusan gaya penulisan kaligrafi, tidak semua gaya
tersebut bertahan hingga saat ini. Ada sembilan gaya penulisan kaligrafi yang
populer yang dikenal oleh para pecinta seni kaligrafi, yaitu:
1.
Khat
Khaoufi
Gaya penulisan
kaligrafi ini banyak digunakan untuk penyalinan Al-Qur’an periode awal. Karena
itu gaya khaoufi ini adalah model penulisan paling tua diantara semua gaya
kaligrafi. Gaya penulisan ini berkembang menjadi lebih ornamental dan sering
dipadu dengan ornamen floral
2.
Khat
Naskhi
Gaya naskhi
paling sering dipakai umat islam untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan
sehari-hari. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan,
sehingga mudah ditulis dan dibaca.
3.
Khat
Riq’ah
Khat Riq’ah
merupakan perkembangan dari gaya Naskhi dan Tsuluts. Karakter hurufnya sangat
sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat.
4.
Khat
Raihani (Ijazah)
Tulisan
Kaligrafi gaya Raihani merupakan perpaduan antara gaya Tsuluts dan Naskhi, yang
dikembangkan oleh kaligrafer daulah usmani. Karakter hurufnya seperti Tsulus,
tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan tambahan, dan tidak lazim ditulis secara
bertumpuk (murakkab)
5.
Khat
Diwani Jali
Karakter gaya ini bulat dan memiliki banyak harakat. Keindahan
tulisannya bergantung pada permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf
tertentu meninggi atau menurun, jauh
melebihi patokan garis horizontalnya. Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan
untuk keperluan dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca.
6.
Khat
Tsuluts
Tulisan kaligrafi
gaya tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan tambahan dan mudah
dibentuk dalam komposisi tertentu untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia.
Karya kaligrafi dalam bentuk tsulus bisa ditulis dalam bentuk kurva dengan
kepala meruncing dan terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interaksi yang
kuat.
7.
Khat
Farisi
Kaligrafi
Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa harakat, dan kepiawaian
penulisanya ditentukan oleh kelincahannya mempermainkan tebal tipis huruf dalam
“takaran” yang tepat. Gaya ini banyak digunakan sebagai dekorasi eksterior
masjid.
8.
Khat
Diwani
Karakter gaya
ini bulat dan tidak berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada permainan
garisnya yang kadang-kadang pada huruf tertentu meninggi atau menurun, jauh melebihi patokan
garis horizontalnya.
Karya-karya Kaligrafi "An-Nuur" dan Teman-teman :) in Pameran Porseni:
Bagaimana.????? Anda Berminat????
Silahkan Hubungi Galery Art "An-Nuur"